Jumat, 24 Juni 2011

prosfective edocation

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Berbasis Kecerdasan

Untuk melahirkan manusia berprestasi ada banyak metode dan pendekatan, salah satu diantaranya pola dasar system dengan menerapkan lima disiplin, yaitu: Personal Mastery; Team Learning; Shared Vision; Mental Model dan System Thinking. (diadaptasi dari Peter M Senge, 1990) dalam The Fifth Discipline, The Art and Practice of the Learning Organization).

1. Personal Mastery

Personal mastery, adalah upaya melahirkan kader-kader yang memiliki kompeten dan kompetitif berbasis kecerdasan. Menurut Shepard, (2001): Kecerdasan tidak dapat diukur dengan angka. kecerdasan adalah Ability to solve Problem or Fashion Product.

Kecerdasan adalah kemampuan menggunakan keterampilan, menciptakan sesuatu dan mengatasi masalah sesuai budaya komunitas. Shepard mengidentifikasi kecerdasan sebagai berikut:

a. Interpersonal intelligence, kecerdasan antarpribadi,

kemampuan memahami orang lain dan tampil dalam kemampuannya berinteraksi dengan baik dengan orang lain- dapat melakukan komunikasi dengan orang lain.

b. Logical Intelligence, Kecerdasan Logika/Matematika,

kemampuan kuantitatif, kemampuan memproses sesuatu secara analitis dan sistematis.

c. Spatial Intelligence, Kecerdasan Spatial/Visual, kemampuan membangun gagasan atau model, membayangkan penerapan dan mengubahnya yang semua ini dilakukan dalam pikirannya.

d. Musical Intelligence, Kecerdasan Musik, kepekaan terhadap irama, melodi dan nada baik sebagai pelaku maupun pendengar.

e. Verbal Intelligence, Kecerdasan Verbal berbahasa/berbicara. Kemampuan mengekspresikan pikiran-pikirannya dengan jernih baik melalui bahasa lisan maupun bahasa tulisan.

f. Intrapersonal Intelligence, Kecerdasan intrapersonal, kemampuan berinteraksi dengan diri sendiri, introspeksi, refleksi dan kontemplasi melalui renungan.

g. Kinesthetic intelligence, Kecerdasan kinestik/tubuh, kemampuan gerakan fisik, menari, berolah raga, berkelahi, melempar, memotong. Keterampilan mengubah suatu obyek /memanipulasi obyek dinamakan Tactile.

Goldman (1997) merumuskan kecerdasan sebagai berikut:

a. Emotional Intelligence, Kecerdasan Emotional, kemampuan mengenali situasi emosi diri sendiri dan kondisi emosi orang lain.

b. Natural Intelligence, Kecerdasan terhadap Alam,kemampuan menikmati hidup dan berinteraksi serta menyatu dengan alam.

c. Exisistential Intelligence, Kecerdasan memahami hidup dan kehidupan.

Sternberg memperkenalkan Triarchic Theory

a. Componential Intelligence, Kemampuan menganalisis, membandingkan dan mengevaluasi (Analyse, Compare & Evaluate).

b. Creative Intelligence, Kemampuan menciptakan, menemukan dan merancang (Create, Invent & Design).

c. Contextual Intelligence, Kemampuan menggunakan dan menerapkan (use and apply) secara praktis.

2. Team Learning

Dalam satu kelompok yang aktif setidaknya ada 5 hal yang dapat dipelajari, yaitu:

a. Learning To Know (Belajar Untuk Mengetahui)

Mengetahui apa yang harus dilakukan dan untuk apa.

b. Learning To Do (Belajar Untuk Bisa Melakukan)

Memahami apa yang harus dilakukan, kemampuan apa yang harus dimiliki.

c. Learning To Be (Belajar Untuk Dapat Menjadi Seseorang)

Menjadi seseorang yang berkarakter sangatlah penting agar dapat bersikap dan bertindak dengan nyaman dan mendorong orang lain untuk menjadi seseorang.

d. Learning How To Learn (Belajar Bagaimana Belajar)

Bisa jadi kita telah cukup banyak belajar tetapi sedikit sekali yang menjadi pelajaran. Bergegaslah untuk memahami bagaimana mestinya kita belajar.

e. Learning Live Together (Belajar Hidup Berdampingan)

Belajar berkontribusi dan apresiatif agar orang lain berpartisipasi secara optimal.

3. Shared Vision

Memasyarakatkan visi atau dalam konteks pembelajaran mengkhalayakkan target yang ingin dicapai dari proses belajar sangatlah penting. Bila siswa mengetahui apa target yang ingin dicapai dan manfaat apa yang dapat diperoleh dari pembelajaran maka siswa akan lebih semangat dalam menjalani pembelajaran.

4. Mental Model

Pembinaan dengan menggunakan pemodelan mental, yaitu bagaimana seseorang dibiasakan dalam kondisi tertentu sehingga menjadi seperti itu selama hidupnya. Mental model akan terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, organisasi dan masyarakat secara luas.

5. System of Thinking.

Senge,– (1994) dalam The Leader,s New Work: Building Learning Organization & Managing Learning menjelaskan adanya 10 tahapan system berfikir yang dapat menyederhanakan pola kerja, yaitu: Fixes that fail & fight back fire ( memperbaiki kegagalan); Shifting the Burden (pengalihan beban); Shifting the burden to the intervenor (pengalihan beban kepada pihak lain); Eroding goals (pengikisan sasaran); Limits to growth (batas-batas pertumbuhan); Growth and Underinvestment (pertumbuhan dan investasi yang rendah); Success to successful (keberhasilan berangkai); Escalation (Peningkatan); Tragedy of the Commons (nestapa yang merata); Balancing with delay (penyeimbangan dengan penundaan).

Kelima disiplin di atas pada dasarnya berkehendak melahirkan manusia-manusia yang memiliki penalaran melalui proses pembelajaran.

Mempelajari computer merupakan proses yang paling erat kaitannya karena penalaran atau kemampuan berfikir logis merupakan inti dari pembelajaran komputer.

B. Pergeseran Konsep Pembelajaran

Adanya kebijakan peningkatan jaminan kualitas lulusan SMP membawa konsekuensi dalam bidang pendidikan, antara lain perubahan dari model pembelajaran yang mengajarkan mata-mata pelajaran (subject matter based program) ke model pembelajaran berbasis kompetensi (competencies based program). Model pembelajaran berbasis kompetensi bermaksud menuntun proses pembelajaran secara langsung berorientasi pada kompetensi atau satuan-satuan kemampuan. Pengajaran berbasis kompetensi menuntut perubahan kemasan kurikulum, dari model lama berbentuk silabus yang berisi uraian mata pelajaran yang harus diajar ke dalam kemasan yang berbentuk paket-paket kompetensi.

Masalah ini membawa konsekuensi bahwa proses pembelajaran harus berorientasi pada pembentukan seperangkat kompetensi sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal demikian menuntut kemampuan guru dalam merancang model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik bidang kajian dan karakteristik siswa agar mencapai hasil yang maksimal. Oleh kerana itu peran guru dalam konteks pembelajaran menuntut perubahan, antara lain: (a) peranan guru sebagai penyebar informasi semakin kecil, tetapi lebih banyak berfungsi sebagai pembimbing, penasehat, dan pendorong; (b) peserta didik adalah individu-individu yang kompleks, yang berarti bahwa mereka mempunyai perbedaan cara belajar sesuatu yang berbeda pula; (c) proses belajar mengajar lebih ditekankan pada belajar daripada mengajar (Laster, 1985).

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan pergeseran peran guru dalam pembelajaran, yaitu: (a) Cara pandang guru terhadap siswa perlu diubah. Siswa bukan lagi sebagai obyek pengajaran, tetapi siswa sebagai pelaku aktif dalam proses pembelajaran. Dalam diri siswa terdapat berbagai potensi yang siap dikembangkan. Oleh katena itu dalam konteks pembelajaran guru diharapkan mampu memberikan dorongan kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimilikinya dan (b) Guru diharapkan mampu mengajarkan bagaimana siswa bisa berhubungan dengan masalah yang dihadapi dan mengatasi persoalan yang muncul di masyarakat. Antara lain dengan cara memberikan tantangan yang berupa kasus-kasus yang sering terjadi di masyarakat yang terkait bidang studi.

Melalui kegiatan tersebut diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya, hingga akhirnya dapat digunakan sebagai bekal kemandirian dalam menghadapi berbagai tantangan di masyarakat. Bahkan lebih jauh lagi diharapkan bisa ikut ambil bagian dalam mengembangkan potensi masyarakatnya.

1. Prinsip Pembelajaran Kompetensi

Prinsip pembelajaran yang dikembangkan untuk mencapai keefektifan dan efisiensi pengelolaan pembelajaran diSLB , antara lain:

a. Pembelajaran berfokus pada siswa (student cenrtered), artinya siswa menjadi subyek pembelajaran dan kecepatan belajar siswa yang tidak sama perlu diperhatikan.

b. Pembelajaran terpadu (integrated learning), maksudnya pengelolaan pembelajaran dilakukan secara integratif. Semua tujuan pembelajaran yang berupa kemampuan dasar yang ingin dicapai bermuara pada satu tujuan akhir, yaitu mencapai kemampuan dasar lulusan.

c. Pembelajaran individu (individual learning), artinya siswa memiliki peluang untuk melakukan pembelajaran secara individual.

d. Belajar tuntas (mastery learning), maksudnya pembelajaran mengacu pada ketuntasan belajar kemampuan dasar melalui pemecahan masalah. Setiap individu dan kelompok harus menuntaskan pembelajaran satu kemampuan dasar baru belajar ke kemampuan dasar berikutnya.

e. Pemecahan masalah (problem solving), artinya proses dan hasil pembelajaran mengacu pada aktifitas pemecahan masalah yang ada di masyarakat, yaitu dengan menggunakan pendekatan belajar kontekstual.

f. Experience-based learning, yakni pembelajaran dilaksanakan melalui pengalaman-pengalaman belajar tertentu dalam mencapai kemampuan belajar tertentu.

g. Selain pemanfaatan prinsip-prinsip tersebut, guru dimungkinkan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran lain yang sesuai dengan tuntutan perkembangan.

2. Belajar aktif

Winkel (1996) mendefinisikan belajar sebagai suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap. Perubahan itu bersifat tetap dan berbekas. Belajar dapat dipandang sebagai usaha untuk melakukan proses perubahan tingkah laku kearah menetap sebagai pengalaman berinteraksi dengan lingkungannya.

Belajar aktif merupakan perkembangan dari teori Dewey learning by doing (1859-1952). Dewey sangat tidak setuju pada rote learning “belajar dengan menghafal”. Dewey merupakan pendiri sekolah Dewey School yang menerapkan prinsip-prinsip learning by doing, yaitu bahwa siswa perlu terlibat dalam proses belajar secara spontan. Keingintahuan siswa akan hal-hal yang belum diketahuinya mendorong keterlibatannya secara aktif dalam suatu proses belajar. Menurut Dewey, guru berperan untuk menyediakan sarana bagi siswa untuk dapat belajar. Dengan peran serta siswa dan guru dalam belajar aktif, akan tercipta suatu pengalaman belajar yang bermakna.

Belajar aktif mengandung berbagai kiat yang berguna untuk menumbuhkan kemampuan belajar aktif pada diri siswa dan menggali potensi siswa dan guru untuk sama-sama berkembang dan berbagi pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman. Melalui pendekatan belajar aktif,

siswa diharapkan akan lebih mampu mengenal dan mengembangkan kapasitas belajar dan potensi yang dimilikinya.

Belajar aktif menuntut guru bekerja secara profesional,

mengajar secara sistematis, dan berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif dan efisien. Artinya, guru dapat merekayasa model pembelajaran yang dilaksanakan secara sistematis dan menjadikan proses pembelajaran sebagai pengalaman yang bermakna bagi siswa.

Untuk itu guru diharapkan memiliki kemampuan:

a. Memanfaatkan sumber belajar di lingkungannya secara optimal dalam proses pembelajaran.

b. Berkreasi dan mengembangkan gagasan baru.

c. Mengurangi kesenjangan pengetahuan yang diperoleh siswa dari sekolah dengan pengetahuan yang diperoleh di masyarakat.

d. Memperjelas relevansi dan keterkaitan mata pelajaran bidang ilmu dengan kebutuhan sehari-hari dalam masyarakat.

e. Mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku siswa secara bertahap dan utuh.

f. Memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuannya.

g. Menerapkan prinsip-prinsip belajar aktif.

Dengan demikian, belajar aktif diasumsikan sebagai pendekatan belajar yang efektif untuk dapat membentuk siswa sebagai manusia seutuhnya yang mempunyai kemampuan untuk belajar mandiri sepanjang hayatnya, dan untuk membina profesionalisme guru.

3. Pembelajaran Efektif

Pembelajaran efektif adalah pembelajaran dimana siswa memperoleh keterampilan-keterampilan yang spesifik, pengetahuan dan sikap serta merupakan pembelajaran yang disenangi siswa. Intinya bahwa pembelajaran dikatakan efektif apabila terjadi perubahan-perubahan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor (Reiser Robert, 1996).

a. Ciri-ciri pembelajaran efektif:

o Aktif bukan pasif

o Kovert bukan overt

o Kompleks bukan sederhana

o Dipengaruhi perbedaan individual siswa

o Dipengaruhi oleh berbagai konteks belajar

b. Kriteria Pembelajaran Efektif:

o Kecermatan penguasaan

o Kecepatan unjuk kerja

o Tingkat alih belajar

o Tingkat retensi (Reigeluth & Merril, 1989)

4. Perencanaan Pembelajaran

Mengajar atau “teaching” adalah membantu siswa memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekpresikan dirinya, dan cara-cara belajar bagaimana belajar (Joyce dan Well, 1996). Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Secara implisit dalam pengertian ini terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada.

Kegiatan-kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran. Dalam hal ini istilah pembelajaran memiliki hakekat perencanaan atau perancangan (disain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang mungkin dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu pembelajaran menaruh perhatian pada “bagaimana membelajarkan siswa”, dan bukan pada “apa yang dipelajari siswa”. Dengan demikian perlu diperhatikan adalah bagaimana cara mengorganisasi pembelajaran, bagiaman cara menyampaikan isi pembelajaran, dan bagaimana menata interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi secara optimal.

Rancangan Pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Pembelajaran diselenggarakan dengan pengalaman nyata dan lingkungan otentik, karena hal ini diperlukan untuk memungkinkan seseorang berproses dalam belajar (belajar untuk memahami, belajar untuk berkarya, dan melakukan kegiatan nyata) secara maksimal.

b. Isi pembelajaran harus didesain agar relevan dengan karakteristik siswa karena pembelajaran difungsikan sebagai mekanisme adaptif dalam proses konstruksi, dekonstruksi dan rekonstruksi pengetahuan, sikap, dan kemampuan.

c. Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan. Ketersediaan media dan sumber belajar yang memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar secara konkrit, luas, dan mendalam, adalah hal yang perlu diupayakan oleh guru yang profesional dan peduli terhadap keberhasilan belajar siswanya.

d. Penilaian hasil belajar terhadap siswa dilakukan secara formatif sebagai diagnosis untuk menyediakan pengalaman belajar secara berkesinambungan dan dalam bingkai belajar sepanjang hayat (life long contiuning education).

C. Mengatasi Kesulitan Siswa dalam Pengoperasian Komputer

Semua ilmu dan pengetahuan berkembang dan dikembangkan dari pengalaman dan realitas. Karena manusia berkomunikasi menggunakan bahasa maka dikembangkan teori-teori tentang bahasa.

Karena ada yang suka berpidato, maka dikembangkan teori tentang berpidato. Karena ada orang yang suka menyanyi, maka dikembangkan teori-teori seni suara. Karena manusia bercocok tanam, maka dikembangkan ilmu pertanian. Demikian juga dengan teori konstruksi, perikanan, transportasi, komunikasi dan lain-lain.

Komputer juga sama, pada mulanya computer hanya sebagai alat atau mesin hitung, kemudian berkembang terus kapasitasnya hingga menjadi pembaca, pengolah, pemilah dan penyimpan data. Perkembangan computer terjadi baik pada perangkat keras maupun perangkat lunak. Perangkat keras terus berkembang baik dalam hal piranti utama maupun akesoris. Fungsi-fungsi terus bertambah mulai dari pengetikan dan penghitungan ke pengolahan audiovisual.

Perkantoran yang semula masing-masing menggunakan satu computer berkembang dengan adanya jaringan antar computer dalam satu area atau bisa disebut Local Area Networking (LAN). Perkembangan mutkhir dengan adanya internet maka jaringan antar computer dilakukan tidak hanya dalam satu local area tetapi antar tempat tanpa menggunakan kabel.

Komputer adalah satu unit perangkat pengolah data lengkap dengan sarana penunjangnya. Komputer hadir dengan pengguna yang terus meluas, antara lain bagitunanetra atau Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) lainnya.

Dengan tambahan perangkat keras dan program aplikasi khusus, siswa tunanetra dan ABK lainnya dapat mengoperasikan computer bukan hanya untuk membuat karya tulis, tetapi juga untuk membacakan karya tulis.

Sehingga siswa tunanetra dapat mengulang bacaan untuk dapat lebih mencerna kandungan isinya.

Dengan adanya computer, siswa tunanetra dapat terbantu untuk menuntaskan sebagian tugas dan menyelsaikan persoalan baik dalam belajar maupun aktivitas sehari-hari. Akan tetapi karena keterbatasan maka siswa tunanetra menghadapi kesulitan karena hanya dapat mengoptimalkan kepekaan jari tangan dan telinganya untuk mengoperasikan computer secara maksimal.

Untuk mengatasi kesulitan tersebut, maka kepada para siswa tunanetra diberikan penekanan pembelajaran mengenai penggunaan short-cut sehingga dapat mempelajari kompetersecara praktis dan mengoperasikannya dengan terampil. Short-cut adalah jalan pintas yang disediakan oleh Microsoft-word untuk menggerakkan, mengoperasikan, bahkan mengeksekusi suatu program.

Cukup banyak Short-cut yang harus dikuasai oleh setiap pengguna komputer terutama siswa tunanetra yang masih pemula. Dari sekian banyak short-cut itu untuk memudahkan penggunaannya, dibagi menjadi dua, yaitu:

-PC (Personal Computer) yang sering disebut desktop dan

-Komputer jinjing yang sering disebut laptop.

D. Daftar Short-cut

Short-cut yang dipergunakan pada Personal Computer (PC)

A. Short-cut untuk Bekerja dalam Dokumen

1. Membuat dokumen baru: ctrl-n.

2. Membuka dokumen lama: ctrl-o.

3. Menutup dokumen: ctrl-w.

4. Split (membelah) dokumen: alt-ctrl-s.

5. Menyimpan dokumen: ctrl-s.

6. Meenyimpan dokumen dengan save-as:f12

7. Keluar dari Microsoft Word: alt-f4.

8. Find (mencari) tekss: ctrl-f.

9. Find and replace: ctrl-h.

10. Go to page (menuju halaman tertentu): ctrl-g.

11. Kembali ke halaman semula: alt-ctrl-z.

12. Cancel an action (keluar dari dokumen tanpa memasukkan perintah apapun: escape.

13. Mengubah tampilan layar menjadi tampilan page layout: alt-ctrl-p.

14. Mengubah tampilan layar menjadi tampilan outline:

alt-ctrl-o.

15. Mengembalikan tampilan layar menjadi normal: alt-ctrl-n.

e. Short-cut untuk Memformat Karakter dan Paragraf

1. Masuk ke dalam bentuk huruf: shift-ctrl-f.

2. Masuk ke dalam ukuran huruf:shift-ctrl-p.

3. Memperbesar ukuran huruf: shift-ctrl-greater than (greater than = shift-tanda titik).

4. Memperkecil ukuran huruf: shift-ctrl-less than (less than = shift-tanda koma).

5. Menjadikan huruf besar pada setiap awal kalimat:shift-f3.

6. Menjadikan semua karakter ditulis dengan huruf besar:ctrl-shift-a.

7. Cetek tebal: ctrl-b.

8. Garis bawah: ctrl-u.

9. Garis bawah hanya pada kata tertentu: ctrl-shift-w.

10. Doble garis bawah: ctrl-shift-d.

11. Hidden text (menyembunyikan teks): ctrl-shift-h.

12. Cetak miring: ctrl-i.

13. Small caps: ctrl-shift-k.

14. Subscript: ctrl-equals.

15. Superscript: shift-ctrl-tanda plus.

f. Format Paragraf

1. Mengubah jarak ketikan menjadi satu spasi: ctrl-1.

2. Mengubah jarak ketikan menjadi dua spasi: ctrl-2.

3. Mengubah jarak ketikan menjadi satu setengah spasi:

ctrl-5

4. Centering (tengah): ctrl-e.

5. Justify (rata kanan-kiri): ctrl-j.

6. Created by Administrator Left align (rata kiri): ctrl-l.

7. Right align (rata kanan): ctrl-r.

8. Indent paragraph from the left (mengindent sebuah paragraf dari sebelah kiri): ctrl-m.

9. Remove a paragraph indent from the left (mengembalikan paragraf indent ke sebelah kiri): ctrl-shift-m.

10. Create a hanging (membuat indentasi gantung): ctrl-t.

11. Reduce a hanging indent (mengembalikan paragaraf indentasi gantung): ctrl-shift-t.

12. Remove paragraph format (mengembalikan format paragraf(: ctrl-q.

g. Short-cut untuk Style

1. Applya style (menempatkan ke dalam style): ctrl-shift-s.

2. Start auto format (memulai auto format): alt-ctrl-k.

3. Apply the normal style (menempatkan ke posisi normal):

ctrl-shift-n.

4. Apply the heading one (menempatkan heading satu):

alt-ctrl-1.

5. Apply the heading two (menempatkan pada heading dua): alt-ctrl-2.

6. Apply the heading three (menempatkan pada heading tiga): alt-ctrl-3.

h. Short-cut untuk Editing

1. Delete one character to the left (menghapus satu karakter ke sebelah kiri): backspace.

2. Delete one character to the right (menghapus satu huruf ke sebelah kanan): delete.

3. Delete one word to the left (menghapus satu kata ke sebelah kiri): ctrl- backspace.

4. Delete one word to the right (menghapus satu kata ke sebelah kanan): ctrl- delete.

5. Copy the text to clipboard (mengopi teks ke dalam clipboard): ctrl-z.

6. Cut selected text to the clipboard (memotong teks yang telah diblok ke dalam clipboard): ctrl-x.

7. Undothe last action (menggagalkan perintah terakhir yang telah berjalan): ctrl-z.

8. Menempatkan teks dari clipboard: ctrl-v.

i. Short-cut untuk Insert

1. A field: ctrl-F9.

2. A line break:shift-enter.

3. A page break: ctrl-enter.

j. Short-cut untuk Mengeblok

1. Mengeblok satu karakter ke sebelah kiri:shift-panah kiri.

2. Mengeblok satu karakter ke sebelah kanan:

shift-panah kanan.

3. Mengeblok satu kata ke sebelah kiri:shift-ctrl-panah kiri.

4. Mengeblok satu kata ke sebelah kanan:

shift-ctrl-panah kanan.

5. Mengeblok dari posisi cursor hingga akhir baris shift-end.

6. Mengeblok dari posisi cursor hingga awal baris:

shift-home.

7. Mengeblok satu baris ke bawah: shift-panah bawah.

8. Mengeblok satu baris ke atas: shift-panah atas.

9. Mengeblok dari posisi cursor hingga akhir paragraf:

shift-ctrl-panah bawah.

10. Mengeblok dari posisi cursor hingga awal paragraf:

shift-ctrl-panah atas.

11. Mengeblok dari posisi cursor hingga akhir layar:

shift-page down.

12. Mengeblok dari posisi cursor hingga awal layar:

shift-page up.

13. Mengeblok dari posisi cursor hingga akhir window:

alt-ctrl-page down.

14. Mengeblok dari posisi cursor hingga awal dokumen:

shift-ctrl-home.

15. Mengeblok dari posisi cursor hingga akhir dokumen:

shift-ctrl-end.

16. Mengeblok seluruh dokumen: ctrl-a.

17. Mengeblok secara vertikal: ctrl-shift-f8, diikuti dengan menggerakkan tanda panah, dan untuk menggagalkannya dapat dipergunakan tombol escape.

k. Menggerakkan cursor

1. Menggerakkan cursor satu karakter ke sebelah kiri:

panah kiri.

2. Menggerakkan cursor satu karakter ke sebelah kanan:

panah kanan.

3. Menggerakkan cursor satu kata ke sebelah kiri:

ctrl-panah kiri.

4. Menggerakkan cursor satu kata ke sebelah kanan:

ctrl-panah kanan.

5. Menggerakkan cursor satu paragraf ke bawah:

ctrl-panah bawah.

6. Menggerakkan cursor satu paragraf ke atas:

ctrl-panah atas.

7. Menggerakkan cursor satu sel ke sebelah kiri (pada tabel bergaris):

shift-tab.

8. Menggerakkan cursor ke sel berikunya: tab.

9. Menggerakkan cursor satu baris ke atas:panah atas.

10. Menggerakkan cursor satu baris ke bawah: panah bawah.

11. Menggerakkan cursor menuju akhir baris: end.

12. Menggerakkan cursor menuju awal baris: home.

13. Menggerakkan cursor menuju awal window:

alt-ctrl-page up.

14. Menggerakkan cursor menuju akhir window:

alt-ctrl-page down.

15. Menggerakkan cursor satu layar ke atas: page up.

16. Menggerakkan cursor satu layar ke bawah: page down.

17. Menggerakkan cursor ke awal halaman pada halaman berikunya: ctrl-page down.

18. Menggerakkan cursor ke awal halaman pada halaman sebelumnya: ctrl-page up.

19. Menggerakkan cursor menuju akhir dokumen: ctrl-end.

20. Menggerakkan cursor menuju awal dokumen: ctrl-hom.

L. Short-cut untuk Mengakses Langsung ke dalam Menu Bar

1. Mengakses langsung menu file: alt-f.

2. Mengakses menu edit: alt-e.

3. Mengakses menu view: alt-v.

4. Mengakses menu insert: alt-i.

5. Mengakses menu format: alt-o.

6. Mengakses menu tools: alt-t.

7. Mengakses menu window: alt-w.

8. Mengakses menu help: alt-h.

E. Daftar Short-Cut Jaws For WINDOWS 3,5

Short-cut untuk Desktop

1. Membaca satu karakter pada posisi cursor: tombol lima pada num-pad.

2. Membaca satu karakter si sebelah kiri cursor: panah kiri.

3. Membaca satu karakter di sebelah kanan cursor: panah kanan.

4. Membaca satu kata pada posisi cursor: insert-5 padaa num-pad.

5. Mengeja satu kata pada posisi cursor: insert-5 dengan doble klik.

6. Membaca satu kata di sebelah kiri cursor: insert-4 pada num-pad.

7. Membaca satu kata di sebelah kanan cursor: insert-6 pada num-pad.

8. Membada satu baris pada posisi cursor:insert-8 pada num-pad.

9. Membaca satu baris di sebelah atas cursor: panah atas.

10. Membaca satu baris di sebelah bawah cursor: panah bawah.

11. Membaca satu kalimat pada posisi cursor: alt-5 pada num-pad.

12. Membaca satu kalimat sebelum cursor: alt-panah atas.

13. Membaca kalimat sesudah cursor: alt-panah bawah.

14. Membaca satu paragraf pada posisi cursor: ctrl-5 pada num-pad.

15. Membaca satu paragraf sebelum cursor: ctrl-panah atas.

16. Membaca satu paragraf sesudah cursor: ctrl-panah bawah.

17. Membaca dari awal baris hingga posisi cursor: insert-home.

18. Membaca dari posisi cursor hingga akhir baris: insert-page up.

19. Membaca dari posisi cursor hingga akhir dokumen:insert-panah bawah.

20. Memberhentikan pembacaan: ctrl.

21. Membaca title window: insert-t.

22. Memanggil jaws window: insert-j.

23. Membaca baris di atas window: insert-end.

24. Membaca baris di bawah window: insert-page down.

25. Membaca kembali teks yang telah diblok: insert-shift-panah bawah.

26. Membaca window prompt: insert-tab.

27. Membaca default button yang ada di dalam dialog box:insert-e.

28. Say current control hot key:ctrl-shift-h.

29. Read box in tab order: insert-b.

30. Read word in context: insert-c.

31. Screen sensetive help: insert-f1.

32. Keyboard help: inser-1.

33. Jaws help for aplication:insert-f1 (dengan doble klik).

34. Window help(membaca bantuan window): insert-w.

35. Hot key help: insert-h.

36. PC Cursor: plus pada num-pad.

37. JAWS Cursor: minus pada num-pad.

38. Menyatukan PC Cursor dengan JAWS Cursor: insert-num-pad plus.

39. Menyatukan JAWS Cursor dengan PC Cursor: insert pada num-pad.

40. Left mous button: slash pada num-pad.

41. Right mouse button: star pada num-pad.

42. Left mouse button lock: insert-slash pada num-pad.

43. Say colour (membaca warna): insert-5.

44. Run jaws manager: insert-f2.

45. Shut down jaws: insert-f4.

46. Minimize all aplication: insert-f4.

47. Say system time (membaca sistem waktu): insert-F12.

48. Screen refresh: insert- escape.

F. Short-cut untuk Laptop

1. Membaca satu karakter pada posisi cursor: alt-koma.

2. Membaca satu karakter di sebelah kiri cursor: alt-m.

3. Membaca satu karakter di sebelah kanan cursor:alt-titik.

4. Membaca satu kata pada posisi cursor: alt-k.

5. Mengeja satu kata pada posisi cursor: alt-k dengan doble klik.

6. Membaca satu kata di sebelah kiri cursor: alt-j.

7. Membaca satu kata di sebelah kanan cursor: alt-l.

8. Membaca satu baris pada posisi cursor: alt-l.

9. Membaca satu baris di atas cursor: alt-y.

10. Membaca satu baris di bawah cursor: alt-n.

11. Membaca satu kalimat pada posisi cursor: alt-i.

12. Membaca satu kalimat di atas cursor: alt-u.

13. Membaca satu kalimat di bawah cursor: alt-o.

14. Membaca satu paragraf pada posisi cursor: ctrl-alt-i.

15. Membaca satu paragraf di atas cursor: ctrl-alt-u.

16. Membaca satu paragraf di bawah cursor: ctrl-alt-o.

17. Membaca dari awal baris hingga posisi cursor: alt-shift-j.

18. Membaca dari posisi cursor hingga akhir baris:alt-shift-l.

19. Membaca dari posisi cursor hingga akhir dokumen: alt-a.

20. Menghentikan pembacaan: ctrl.

21. Membaca window: insert-t.

22. Membaca/memanggil jaws: insert-j.

23. Membaca baris paling atas window: alt-shift-y.

24. Membaca baris paling bawah window: alt-shift-n.

25. Membaca teks yang telah diblok:alt-shift-a.

26. Membaca window prompt: insert-tab.

27. Membaca default button yang ada di dalam dialog box:insert-e.

28. Saycurrent control hot key: ctrl-shift-h.

29. Read box in tab order:insert-b.

30. Read word in contex: insert-c.

31. Screen sensetive help: inser-f1. Keyboard help: inser-1.

32. Jaws help for aplication: insert-F1 (dengan doble klik).

33. Say window help (membaca bantuan window): ctrl-insert-panah bawah.

34. Say previous window help: ctrl-page up.

35. Say next window help: ctrl-page down.

36. Window key help: insert-w.

37. Refresh screen: insert-escape.

38. PC cursor: alt-semi colon.

39. Jaws cursor: alt-p.

40. Menyatukan PC cursor dengan jaws cursor:alt-apostrophe.

41. Menyatukan jaws cursor dengan PC cursor: alt-left bracket.

42. Restrict jaws cursor: insert-r.

43. Left mouse button: alt-8.

44. Say coloor: insert-5.

45. Membaca font: insert-f.

46. Say aplication verson (membaca versi program aplikasi): ctrl-insert-v.

47. Minimize all aplication: insert-f6.

48. Say system time (membaca sistem waktu): insert-f12.

G. Short-cut untuk Windows

1. Get help (mesuk ke dalam menu help): F1.

2. Open start menu: tombol logo window atau boleh juga control-escape.

3. Switch between open aplication (berpindah di antara program aplikasi yang sedang aktif): alt-tab.

4. Quit the active aplication (menutup program aplikasi yang sedang aktif): alt-f4.

5. Open the aplication control menu: alt-space bar.

6. Move the menu aplication(masuk ke dalam menu aplikasi): alt.

7. Chose the menu item (metmilih menu item): enter.

8. Move between menu (berpindah dari satu menu ke menu yang lainnya):alt- panah.

9. Cancel or close menu (menggagalkan menu): escape.

10. Open a character window menu control: alt-dash.

11. Close a character window: ctrl-n.